dorami

banner image

Arihna bis sholah (copas)

Marilah kita ingat sejenak…
“Sesungguhnya hati lebih cepat berbolak-balik daripada isi periuk yang sedang menggelegak”
(Ibnu Rawaahah, kepada Abu Dardaa’)

Bobby De Porter dalam bukunya Quantum Learning memberikan satu tips penting dalam teknik membaca. Dia berkata, agar apa yang kita baca melekat di benak, maka perbanyaklah jeda saat membaca. Hal ini terkait hasil penelitian tentang cara kerja otak di mana otak kita memiliki kemampuan menerima informasi yang penuh (100%) saat pertama kali membaca, namun akan terus berkurang selama proses membaca tersebut.

Memang demikianlah adanya. Kita manusia penuh dengan keterbatasan. Otak yang seringkali mampu menemukan banyak kejadian luar biasa pun memerlukan jeda untuk kemudian bisa kembali bekerja.

Bukan hanya otak saja yang membutuhkan jeda. Raga dan jiwa, sebagai elemen yang ada pada diri manusia, juga membutuhkannya. Saat seseorang memekerjakan raganya terus-menerus, pasti akan ada saatnya rasa lelah, letih, penat datang sebagai sinyal yang mengarahkannya untuk berhenti sejenak.

Berhenti sejenak bukan berarti mematahkan langkah dan menjauhkan dari tujuan. Berhenti sejenak berbeda dengan diam. Karena ibarat berkendaraan, berhenti sejenak dapat menghilangkan kantuk dan memulihkan kembali stamina tubuh. Ia seperti halnya seekor burung yang hinggap di pepohonan, menghimpun tenaga untuk kemudian kembali terbang lebih jauh. Ibarat musafir yang beristirahat seraya mencocokkan arah kompas, mengukur peta dan memeriksa bekal perjalanan.

Break juga sesuatu yang ditunggu, ibarat anak sekolah yang menunggu bel istirahat berbunyi, mereka langsung berhamburan saal bel berdering dan merasakan bahagia.

Lalu bagaimanakah break atau istirahat ala Rasulullah SAW..?

“Yaa Bilal, arihna bi shalaah!”

Di suatu medan perang yang mencekam, saat semburat nadi menegang, saat rasa sakit menambat hebat, menjadikan energi melemah yang bertambah payah, saat tubuh bersimbah darah di jalan dakwah dan genderang jihad fi sabilillah membedah, Muadzin pertama itu diseru oleh Sang Penghulu Para Syuhada, Rasulullah SAW bersabda:

“Yaa Bilal, arihna bi shalaah” demikian kata Rasulullah kepada Bilal yang artinya:
“Wahai Bilal, Istirahatkan kami dengan shalat!”
Ucapan itu tertera dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Ahmad.

Rasulullah SAW juga, bersabda: Yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan juga An-Nasa’i. Dari Annas Radhiallahu ‘anhu:
“Dan Allah menjadikan qurratul ‘ain (sesuatu yang menyejukan dan menyenangkan hati) bagiku pada waktu aku melaksanakan shalat.”

Shalat adalah ibadah yang membangkitkan jiwa, menjadi tiangnya agama, dan pilihan utama untuk mengistirahatkan diri kita saat beban begitu menggunung banyaknya.

Shalat, yang setiap hari kita lakukan bukan hanya pekerjaan ragawi, namun lebih dalam dari sekedar gerakan, efeknya menelusup jauh kedalam relung jiwa yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang khusuk. Begitulah Rasulullah SAW, mengistirahatkan diri dengan shalat, dan menemukan kesejukan dan ketenangan didalamnya.

Istirahatkan Kami Dengan Shalat

Sudahkah kita merasa kesejukan dan ketenangan dalam shalat..?
Atau kita terburu-buru ketika shalat karena ada pekerjaan yang belum terselesaikan..?
Atau malah, menunda shalat karena ada meeting bersama atasan atau klien bisnis..?
Sudahkah kita merasakan hal yang sama saat menunggu shalat seperti anak sekolah menunggu bel Istirahat..?
Sudahkah kita merasakan bahagia yang sama saat mendengar Hayya ‘alal Shalaah seperti bahagianya anak sekolah mendengar bel istirahat berdering..?

Sahabat Rahmatullah

Sekarang, marilah kita tengok kehidupan kita.

Bagaimana aktifitas dakwah kita hari ini..?
Sudahkah merasa lelah dan ingin berhenti..?

Lelah adalah bagian yang tak terpisahkan dalam perjuangan, kenapa harus merasa kuat sedang nyatanya kita memang lemah tanpa bantuan dari-Nya. Kita hanya perlu untuk terus berjalan, Allah SWT yang akan mencukupkan.

Ust Rahmad Abdullah membuat sebuah pengandaian,
“JIka dakwah adalah cinta, maka cinta akan meminta semuanya dari dirimu”
Ya, benar. Dakwah akan mencabut rasa kantuk dalam kelopak matamu, mengambil rasa lelah dalam tubuhmu, mengambil rasa kecewa dalam hatimu. Semenjak kita memutuskan untuk berafiliasi pada dakwah, maka kita sudah menyepakati semua konsekuensinya, termasuk bersiap untuk merasa kecewa.

Seperti kisah saat perang Ahzab/khandaq,
Rasulullah SAW dan sahabat begitu lelah karena perang itu adalah perang yang menguras fisik dan tekanan pada mental, penggalian Parit yang sulit dalam kondisi lapar dan masih lemah karena luka perang uhud sebelumnya. Serta tekanan musuh dari segala penjuru termasuk kaum munafik dari pasukan muslimin sendiri.

Rasulullah SAW membangkitkan semangat sahabat dengan menyeru Ya Bilal arihna bish shalaah

Nah…
Akankah kita melakukan jeda dari segenap kesibukan duniawi untuk kemudian bermunajat kepada Allah SWT, menanamkan kembali rasa syukur atas setiap curahan rahman dan rahimNya yang telah lama kita abaikan?
Akankah kita merasa perlu untuk berhenti sejenak menghisab diri untuk kemudian bertaubat menyungkur sujud kepada Sang Khaliq, meraih kembali kekokohan iman yang kini sudah kian rapuh?
Atau tidak punya rasa itu dan terus berkutat dengan kesibukan yang menyesakkan didada?

Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah SWT(Al Hadits). Maka tidak cukup aktifitas kita hanya terhenti di ibadah diri sendiri saja, Tidak! Kita harus segera berbenah memperbaiki diri dan menyeru orang lain menuju cahaya Illahi.

“…Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah,hanyalah kaum yang kafir” [QS. Yusuf: 87]

Lalu bagaimana caranya agar shalat kita menjadi istirahat kita..?

“Yaa Bilal, arihna bi shalaah!”

💡Para sahabat mulai faham waktu itu apa maksud Rasulullah SAW memerintahkan Bilal seperti itu. Mereka sadar bahwa mereka belum melibatkan Allah SWT, selama ini hanya melibatkan makhluk dalam strategi perang atau bikin parit/khandaq dalam mempertahankan diri dalam kisah perang Ahzab/perang khandaq (baca sirah)

Setelah para sahabat faham saat Bilal mengucapkan hayya ‘alal falaah, (mari meraih kemenangan) maka mereka serentak berdiri ambil wudhu dan shalat, berdoa dan hatipun tenang dan ada beberapa peristiwa yang menakjubkan Allah Ta,’ala hadirkan saat itu (baca sirah)

Kita kadang merasa mudah berputus asa dan putus harapan. Seakan-akan tidak ada yang bisa menyelesaikan setiap kesulitan kita. Padahal ada Allah Ta’ala yang setiap saat mendengar do’a setiap hamba-Nya, walau disampaikan dalam berbagai bahasa, walau disampaikan dalam satu waktu. Allah Ta’ala selalu sibuk mengabulkan do’a-do’a mereka.

Allah Ta’ala berfirman,
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan” [QS. Ar Rahman: 29]

Jika kita mau melibatkan Allah SWT dalam segala urusan kita maka Allah SWT tidak akan mengecewakan kita, Kita sering hanya melibatkan makhluk dan materi dalam urusan kita bahkan dengan ada nya materi semua dianggap beres.

Shalat adalah cara Allah untuk melibatkan Allah dalam diri kita

Arihna bis sholah (copas) Arihna bis sholah (copas) Reviewed by Ica Dorami on March 08, 2018 Rating: 5

1 comment:

  1. SITUS GAME ONLINE TERBAIK & TERBESAR DI ASIA KHUSUSNYA DI INDONESIA
    MENYEDIAKAN 9 GAMES CUKUP DENGAN 1 USER ID :

    *POKER
    *CEME
    *CEME KELILING
    *DOMINO
    *CAPSA
    *SUPER10
    *OMAHA
    *BLACKJACK
    *SUPERBULL

    -MENERIMA DEPOSIT DARI PULSA-OVO-DANA-GOPAY
    -SUPPORT 7 BANK TERNAMA INDONESIA

    DAPATKAN SELURUH KEUNTUNGAN DI MASTERPOKER99 DENGAN BERBAGAI BONUS SPECIAL :

    -BONUS CASHBACK 0,3% ( Setiap Hari kamis )
    -BONUS REFERAL 20% ( Setiap Hari jumat )
    -BONUS NEW MEMBER
    -BONUS GEBYAR BULANAN

    Contact us:
    WA : +855 8170 7281
    Line : Masterpoker99

    www.mantul999.com
    www.koinmaster99.com
    www.santuyoke.com
    www.kopisusu2.com

    ReplyDelete

Powered by Blogger.