Jika Aku hidup di zaman Rasullullah, apakah aku tetap beriman dan percaya apa pun yang dilakukan dan dikatakan oleh baginda Rasulullah?
Rasulullah dituduh pembohong, padahal sebelum perjalanan malam tersebut Rasulullah adalah manusia yang paling jujur. Perniagaannya adalah yang paling terbaik. Keraguan keraguan tersebut akhirnya dikuatkan oleh seorang sahabat bernama Abu Bakar Ash Siddiq.
Rasulullah pernah berkata : "Tak seorang pun yang pernah kuajak memeluk Islam yang tidak tersendat-sendat dengan begitu berhati-hati dan ragu, kecuali Abu Bakar bin Abi Quhafah. la tidak menunggu-nunggu dan tidak ragu ketika kusampaikan kepadanya."
Maka kemulian pantas didapatkan oleh Abu Bakar yang bergelar Ash Siddiq yang artinya membenarkan.
Lalu pertanyaannya, jika Aku hidup pada zaman itu, apakah Aku adalah salah satu kaum yang percaya apa yang dikatakan Rasulullah. Apakah Aku termasuk orang yang beriman pada zaman itu apalagi dengan perintah salat dan proses salat yang sangat di luar logika manusia. Sungguh manusia berbatas pengetuannya.
Apa yang ditegaskan oleh al-Qur’an tentang keterbatasan pengetahuan manusia ini diakui oleh para ilmuwan pada abad ke-20. Schwart, seorang pakar matematika kenamaan Prancis, menyatakan: “Fisika abad ke-19 berbangga diri dengan kemampuannya menghakimi segenap problem kehidupan, bahkan sampai kepada sajak pun." Sedangkan fisika abad ke-20 ini yakin benar bahwa ia tidak sepenuhnya tahu segalanya, walaupun yang disebut materi sekalipun.”Sementara itu, teori Black Holes menyatakan bahwa “pengetahuan manusia tentang alam hanyalah mencapai 3% saja, sedang 97% selebihnya di luar kemampuan manusia.”
Mari bertanya pada diri sendiri, kehebatan apa yang pantas membawa kita pada anugrah terindah yang sengaja Allah berikan berupa nikmat iman sampai saat ini? Pantaskah diri ini menganggap berwawasan luas, dan dengan enteng mengaggap bahwa diri lebih dari makhluk lain? Terbebaskah diri dari sikap membanggakan diri? Dengar-dengar ternyata surga-Nya bahkan tak dihuni oleh makhluk yang sebesar biji dzahrahpun tersimpan kesembongan. Wawlahu'alam
#flpsumsel
#lampauiBatasmu
#WagSumselMenulis
#Isra'Mi'raj
#FLPSumsel
#FLPOku
No comments: