Hai Semuanya? Apa kabarnya? Sibuk apakah gerangan?
Kali ini Aku mau share pengalaman
berkesan yang pernah terjadi saat kami masih kecil. Sebenarnya tak banyak
kejadian yang bisa kuingat, mengingat kejadian ini sudah berlangsung lama. Hal
ini terkait dengan banyaknya kejadian yang telah kita lewati dan hubungannya
dengan faktor psikologis lainya.
Tapi sebelum Aku cerita
Apa yang terlintas ketika mendengar lagu ini ?
Siapa yang punya pengalaman berkesan dengan sosok Ayah? Ayah adalah sosok yang kuat yang sulit dimengerti. Ayah yang mengatakan cintanya bukan lewat kata-kata. Cinta Ayah. Tentu bagi perempuan cinta pertama adalah cinta Ayah
Dulu, sebelum Aku mengenal banyak hal, di sebuah desa di lembah tersembunyi di bukit barisan kami tinggal. Tegak berdiri pondok impian Ayah dan Ibu. Matahari pagi selalu menyempil di sela-sela pohon rindang di belakang rumah kami. Matahari semangat namanya.
Setiap sore bersama Ayah, mencangkul tanah untuk dijadikan lapangan untuk menjemur kopi hasil panen. Ditemani Anjing penjaga, kami bertiga, Aku dan dua adiku main lari-lari bersama Anjing kesayangan kami. Mengelilingi tumpukan kopi itu adalah hobi kami. Ayah sering kesal melihat kami karena terlalu asyik main dengan Anjing. Beliau selalu kerepotan membersihkan kami yang telah bermandikan jilatan Anjing yang begitu manja.
Pernah ketika Ayah sedang fokusnya mencangkul dan meminggirkan tanah ke sekitar lapangan, gerobak pembawa tanah yang sudah berat sengaja kami naiki. Menambah beban. Namun, Ayah tak pernah mengeluh. Ayah bahkan sengaja membawa kami mengelilingi lapangan. Bahagia yang tak pernah terukur oleh apa pun.
Sekitar 5 tahun merintis usaha, akhirnya ayah mampu memberikan rumah layak di kota Baturaja. Memberikan pendidikan yang seharusnya kami nikmati. Menyamai dengan kebanyakan orang. Cita-cita sederhana milik Ayah adalah bagaimana pahit kehidupan tak banyak menghampiri kami.
Ayah bersama bidadari yang kami panggil Ibu mengizinkan kami untuk tumbuh dalam kemandirian. Mereka berdua mengizinkanku sekolah dengan syarat agar Aku menjaga adik-adik, berhemat dan bersabar dalam setiap kesulitan. Beliau mengajarkan kami untuk selalu berbagi. Mendidik kami menjadi orang-orang yang punya prinsip.
Ayah adalah
sosok yang berkesan dan menempati cinta teratas apa pun kondisinya. Terima
kasih Ayah telah menjadikan kami anak-anak yang baik dan tumbuh dalam
kemandirian dan kelapangan untuk berbagi.
-Ica dorami-
Kemarin
galau mau menulis apa, namun Allah mengizinkanku untuk bertemu sahabat dan
mencoba mengingat hal-hal baik yang pernah dilakukan orang-orang terdekat. Kami
membicarakan sosok Ayah hari ini.
No comments: