Hari itu, setelah sekian lama aku tak berjumpa denganmu, kuberanikan diri datang menemui. Aku ingin bicara banyak hal dengamu, terkait dengan perasaan itu.
Hari itu, sekembalinya dari kita bicara, Aku menangis tersedu-sedan. Jalanan panjang sampai kerumah adalah saksinya. walau hatiku lega, tetap saja melepaskan ternyata bukan perkara mudah.
Kita memang masih sering bertemu, tapi aku tak akan lupa bahwa Aku pernah mengatakan "sungguh, mungkin waktu itu, aku masih kanak-kanak dan perasaan itu salah". padahal sesungguhnya Aku tahu pasti perasaan itu sejati. Aku Mencintaimu. titik.
Waktu itu, kamu bilang "Aku sempat khawatir, denganmu. syukurlah kalau kenyataannya begitu"
Banyak hal yang kita bicarakan sore itu, pada intinya aku tak ingin menyiksa dirimu dan aku tidak ingin kehilangan dirimu sebagai orang yang special bagiku. Tak apa walau kita hanya bersahabat saja, ketimbang Aku kehilangan dirimu seutuhnya.
Aku tak tahu, apakah aku kan siap bila tiba-tiba Kamu mengenalkan seseorang atau malah pergi tanpa pamit untuk tinggal bersama orang lain? Entahlah, tapi kuharap kebahagian itu tetaplah menjadi milik kita bersama walau kita tak bersama.
Aku telah mencoba, melepaskanmu. karena Aku terlalu mencintaimu. Semoga Kamu bahagia.
Hari ini aku menangis lagi. Tuhan tetaplah menjadi saksinya. Ahhh... perasaan itu tetap ada ternyata.
Semoga kamu bahagia, bisiku.
Rasa itu Belum selesai
Reviewed by Ica Dorami
on
March 17, 2020
Rating:
Selesai atau belumnya kamu tetap harus melangkah. Semangat ya kamu! ����
ReplyDelete